Pentingnya Membangun Akhlaqul Medsosiyah Warga Muhammadiyah

6 Agustus 2022, oleh: pengelola-web

UMY Highlights – Dalam kajian Shubuh kegiatan Workshop Humas PTMA Batch #2 yang digelar oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pada hari kedua, Jum’at (05/08/2022) di Hotel Grand Rohan Yogjakarta, Ust. Syech Poer Ji, seorang Tokoh MPI PP Muhammadiyah menyampaikan materinya terkait dengan etika bermedsos yang baik dan berakhlakul karimah yang beliau khususkan dengan istilah ‘akhlaqul medsosiyah’.

Humas PTMA memiliki peranan penting dan strategis dalam membangun revolusi informasi yang positif bagi persyarikatan maupun Perguruan Tinggi Muhammadiyah sebagai upaya memberikan efek penilaian yang baik dari warganet. Oleh karenanya, Humas PTMA harus memberikan edukasi pemberitaan maupun konten-konten yang memberi kemaslahatan bagi umat sebagai acuan dalam penyampaian informasi yang bernilai edukatif.

Ustadz Poer Ji menyampaikan beberapa point penting yang harus diperhatikan dalam mengelola informasi, seperti tidak boleh menyebarkan berita bohong (hoax), menyebarkan konten pornografi, bullying, dan konten-konten negatif lainnya. Pemberitaan yang diberikan kepada warganet Muhammadiyah harus bersifat edukatif, inovatif, dan berkemajuan sebagaimana ciri khas dari gerakan Muhammadiyah, yaitu gerakan Tajdid.

Dalam konteks Fiqh Informasi, ada beberapa nilai-nilai dasar yang dapat dijadikan pedoman. Sebagai contoh adalah nilai dasar tabayyun yang secara eksplisit digambarkan dalam al-Quran pada surat al-Hujurat ayat 6. Nilai dasar tersebut dapat diturunkan menjadi asas umum dalam kehidupan komunikasi media sosial berupa “transparansi dan klarifikasi berita.” Dari asas umum tersebut, kemudian dijadikan peraturan kongkret tentang larangan menyebarkan suatu berita sebelum diketahui validitas sumbernya.

Terkait akhlaqul medsosiyah, dalam menyampaikan konten pemberitaan maupun lainnya, Humas PTMA harus memberikan edukasi tentang delapan fungsi informasi, yakni pengajaran/pendidikan (at-Ta’lim), pencerahan (at-Tanwir), penjelasan (at-Taudhih), pembaharuan (at-Tajdid), nasihat/penyadaran (at Wa’zhu), penguatan (at-Tarjih), sarana dialog (Washilah al Hiwar, dan terakhir amar ma’ruf nahi munkar. (FR)